“Maka
berkatalah pemimpin-pemimpin yang kafir dari kaumnya: 'Kami tidak melihat kamu,
melainkan (sebagai) seorang manusia (biasa) seperti kami’.” (Surah Hud, ayat 27)
Aku menyedari yang penduduk negeri itu menentang dakwahnya, terutama para pembesar dari kaumnya. Seringkali mereka berkata, “Wahai Nuh, engkau adalah manusia biasa.”
Aku menyedari yang penduduk negeri itu menentang dakwahnya, terutama para pembesar dari kaumnya. Seringkali mereka berkata, “Wahai Nuh, engkau adalah manusia biasa.”
Memanglah baginda
manusia, dan Nabi Nuh bersetuju yang dirinya manusia biasa. Allah mengutus seorang rasul dari manusia
ke bumi kerana bumi dihuni oleh manusia. Seandainya bumi dihuni oleh para
malaikat nescaya Allah mengutus seorang rasul dari malaikat.
Heh! Itu pun tidak fahamkah?
Berlanjutlah perang adu domba kumpulan besar orang-orang
kafir terhadap Nabi Nuh. Pada mulanya rejim penguasa menganggap dakwah Nabi Nuh akan
mati dengan sendirinya. Namun ketika mereka melihat dakwahnya menarik perhatian
orang-orang fakir, orang-orang lemah, dan pekerja-pekerja sederhana, mereka
mulai menyerang Nabi Nuh dari sisi ini.
** Insya-Allah, ikhlas dari sang fakir WEB SUTERA.
0 comments:
Post a Comment