Monolog sang Buana 1


“Maka berkatalah pemimpin-pemimpin yang kafir dari kaumnya: 'Kami tidak melihat kamu, melainkan (sebagai) seorang manusia (biasa) seperti kami’.” (Surah Hud, ayat 27)

Aku menyedari yang penduduk negeri itu menentang dakwahnya, terutama para pembesar dari kaumnya. Seringkali mereka berkata, “Wahai Nuh, engkau adalah manusia biasa.”

Memanglah baginda manusia, dan Nabi Nuh bersetuju yang dirinya manusia biasa. Allah mengutus seorang rasul dari manusia ke bumi kerana bumi dihuni oleh manusia. Seandainya bumi dihuni oleh para malaikat nescaya Allah mengutus seorang rasul dari malaikat.

Heh! Itu pun tidak fahamkah?

Berlanjutlah perang adu domba kumpulan besar orang-orang kafir terhadap Nabi Nuh. Pada mulanya rejim penguasa menganggap dakwah Nabi Nuh akan mati dengan sendirinya. Namun ketika mereka melihat dakwahnya menarik perhatian orang-orang fakir, orang-orang lemah, dan pekerja-pekerja sederhana, mereka mulai menyerang Nabi Nuh dari sisi ini.

** Insya-Allah, ikhlas dari sang fakir WEB SUTERA.

0 comments:

LUSIANA CATERING: HALAL food and catering services.

Komentar dari pembaca di Goodreads | This is one good book. I’ve read one by this author before,Perang Armagedon, which...

Posted by Web Sutera on Friday, 4 March 2016

Copyright © 2013 - WebSutera.com - is proudly powered by Blogger