In my collection, I have books, fiction and non-fictions, on Alexander (the Great), who built a vast empire in only eleven years. Alexander, tough, resolute and fearless was a born warrior and ruler of passionate ambition who understood the intense adventure of conquest and of the unknown. He is so great, as a matter of fact in the eyes of The Almighty Allah as well, as what Allah says to Prophet Muhammad (PBUH).
Namun begitu, kedapatan juga buku-buku sejarah yang mengatakan bahasa Nabi Zulkarnain yang diperikan oleh Nabi Muhammad (Sallallahhu’alaiwasallam) setelah disoal oleh orang Yahudi merupakan Alexander Yang Agung Makedonia (seperti di sebelah kiri). Memang wujud dua kem dalam memperikan hal berkaitan Nabi Zulkarnain dan Alexander Yang Agung. Masing-masing memiliki hujah tersendiri.
Ada satu kenyataan menarik berkenaan Alexander The Great, begini:
Alexander seeks for immortality and almost -- but not quite -- attains it. On Mount Qaf he meets the angel of death, who tells him to stop worrying about mortal glory. He becomes a Muslim -- a striking anachronism: he lived a thousand years before the Prophet -- and conquers Andalusia for the faith. He reaches the distant Land of Darkness. He goes in search of Adam's tomb. He attains the Water of Life but is unable to drink from it. Jewish accounts say that he was favored by Enoch and Elijah. Jewish, Christian, and Muslim stories all depict him receiving both rebukes and edification from their respective moral teachers. (Mad About the Boy, a review by Jasper Griffin on Alexander the Great: A Life in Legend by Richard Stoneman, Powells Book).
Ini pula berita terbaharu berkenaan umat Islam di sana. Berita asal saya salin dari Era Muslim, seperti di bawah.
Muslim Makedonia mengajukan permintaan pembangunan kembali Masjid Burmali (foto) yang dihancurkan oleh Serbia di tahun 1920-an. Masalah Masjid Burmali sebenarnya mencuat kembali setelah gereja ortodoks Makedonia mengumumkan bahwa mereka akan membangun sebuah gereja di alun-alun yang sama.
Populasi umat Muslim di Makedonia datang bersama-sama untuk rekonstruksi Masjid Burmali, yang dibangun tahun 1495 pada masa ke khilafahan Turki Utsmani, dan mereka menggelar demonstrasi besar di ibukota Skopje.
Selama demonstrasi besar, adzan dikumandangkan di lokasi di mana Masjid Burmali pernah berdiri di sana setelah 85 tahun. Umat Muslim Makedonia membaca beberapa bagian ayat dari Al-Quran dan melakukan doa bersama hingga menangis meneteskan air mata untuk pembangunan kembali Masjid Burmali.
Penyelenggara demo menyebut aksi mereka sebagai "kesaksian untuk Masjid Burmali", mereka berharap bahwa kehadiran mereka akan dipertimbangkan oleh para politisi yang ada di parlemen.
Ribuan polisi mengamankan area untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Namun hingga demo bersa-besaran itu berakhir, tidak ada kejadian yang menyebabkan bentrokan terjadi, demo berakhir dengan damai.
Di sisi lain, tampaknya tidak mungkin untuk membangun kembali Masjid Burmali dalam waktu dekat. Karena wali Kota Skopje baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka tidak akan memberikan izin untuk bangunan keagamaan di pusat kota.
Masalah Masjid Burmali sebenarnya muncul setelah gereja ortodoks Makedonia mengumumkan bahwa mereka akan membangun sebuah gereja di alun-alun yang sama.
Warga Albania, Turki dan Muslim Bosnia di Makedonia yang meminta untuk pembangunan kembali Masjid Burmali, adalah sebagai kompensasi atas kesalahan memalukan di masa lalu, bukan permintaan membangun masjid baru.
Sampai demo berakhir, belum ada tanggapan dari pemerintah Makedonia terhadap keinginan umat Islam di sana untuk pembangunan kembali masjid mereka.
Related:
Iskandar Zulkarnain, misteri dan sarat tauladan
0 comments:
Post a Comment