3 Safar 1432H - Tuhan menyatakan dengan jelas mengenai perkara ini, kataNya: “Dan (kerana gemarkan pahala berjuang menegakkan Islam), orang-orang yang beriman berkata: “Alangkah baiknya sekiranya diturunkan satu surah (dari Quran, yang memerintahkan kami berjuang)? Maka apabila diturunkan satu surah (dari Quran) yang tegas keterangannya dan tersebut padanya hukum-hukum yang mewajibkan perang jihad (menentang pencerobohan musuh), sudah tentu engkau akan melihat orang-orang yang ada penyakit (kufur) dalam hatinya memandang kepadamu dengan terbeliak matanya kerana gerun takut menghadapi mati; dengan yang demikian, maka kebinasaanlah lebih hampir kepada mereka.
(Mereka selalu berkata: “Pendirian kami) mematuhi perintah dan memperkatakan perkataan yang baik (yang diredai Allah)”. Dalam pada itu, apabila perkara (peperangan jihad) itu ditetapkan wajibnya, (mereka tidak menyukainya); maka kalaulah mereka bersifat jujur kerana Allah (dengan mematuhi perintahNya), tentulah yang demikian itu amat baik bagi mereka.” (Surah Muhammad ayat 20-21)
Dalam ayat lain, Tuhan berkata: “Dan lagi masa itu ialah masa orang-orang hipokrit dan orang-orang yang tidak sihat dan tidak kuat iman dalam hatinya berkata: “Allah dan RasulNya tidak menjanjikan kepada kita melainkan perkara yang memperdayakan sahaja.” (Surah al-Ahzaab ayat 12)
Kemudian Tuhan berkata lagi: “Di mana jua kamu berada, maut akan mendapatkan kamu (bila sampai ajal), sekalipun kamu berada dalam benteng-benteng yang tinggi lagi kukuh. Dan kalau mereka mendapat kebaikan (kemewahan hidup), mereka berkata: “Ini adalah dari sisi Allah”, dan kalau pula mereka ditimpa bencana, mereka berkata: “Ini adalah dari (sesuatu nahas) yang ada padamu
"Katakanlah (wahai Muhammad): “Semuanya itu (kebaikan dan bencana) adalah (berpunca) dari sisi Allah.” Maka apakah yang menyebabkan kaum itu hampir-hampir tidak memahami perkataan (nasihat dan pengajaran)? ” (Surah an-Nisaa’ ayat 78)
Ayat 78 surah an-Nisaa’ ini ditujukan kepada golongan yang telah disebut dalam ayat sebelumnya, iaitu orang-orang yang takut kepada sesama manusia.Ada ulama lain mengatakan bahawa ‘mereka’ yang dimaksudkan ialah golongan Yahudi dan orang-orang hipokrit. Secara umum, Tuhan melarang umat Islam dari mencontohi golongan yang pandai bermuka-muka dan takut melaksanakan perintah jihad.
--- Akan bersambung.
Sebelumnya: (1) Anugerah dari Allah, buruk darimu
(2) Anugerah dari Allah, buruk darimu
(Mereka selalu berkata: “Pendirian kami) mematuhi perintah dan memperkatakan perkataan yang baik (yang diredai Allah)”. Dalam pada itu, apabila perkara (peperangan jihad) itu ditetapkan wajibnya, (mereka tidak menyukainya); maka kalaulah mereka bersifat jujur kerana Allah (dengan mematuhi perintahNya), tentulah yang demikian itu amat baik bagi mereka.” (Surah Muhammad ayat 20-21)
Dalam ayat lain, Tuhan berkata: “Dan lagi masa itu ialah masa orang-orang hipokrit dan orang-orang yang tidak sihat dan tidak kuat iman dalam hatinya berkata: “Allah dan RasulNya tidak menjanjikan kepada kita melainkan perkara yang memperdayakan sahaja.” (Surah al-Ahzaab ayat 12)
Kemudian Tuhan berkata lagi: “Di mana jua kamu berada, maut akan mendapatkan kamu (bila sampai ajal), sekalipun kamu berada dalam benteng-benteng yang tinggi lagi kukuh. Dan kalau mereka mendapat kebaikan (kemewahan hidup), mereka berkata: “Ini adalah dari sisi Allah”, dan kalau pula mereka ditimpa bencana, mereka berkata: “Ini adalah dari (sesuatu nahas) yang ada padamu
"Katakanlah (wahai Muhammad): “Semuanya itu (kebaikan dan bencana) adalah (berpunca) dari sisi Allah.” Maka apakah yang menyebabkan kaum itu hampir-hampir tidak memahami perkataan (nasihat dan pengajaran)? ” (Surah an-Nisaa’ ayat 78)
Ayat 78 surah an-Nisaa’ ini ditujukan kepada golongan yang telah disebut dalam ayat sebelumnya, iaitu orang-orang yang takut kepada sesama manusia.
--- Akan bersambung.
Sebelumnya: (1) Anugerah dari Allah, buruk darimu
(2) Anugerah dari Allah, buruk darimu
0 comments:
Post a Comment